Selasa, 07 Mei 2024

Cerita Wayang Golek Live Gatotkaca Kembar

Cerita Wayang Golek Live Gatotkaca Kembar

Diceritakan Raden Gatotkaca Putra dari Arya Bima dan Ratu Arimbi sedang sakit parah, badannya yang sangat kuat tidak mampu menahan rasa sakit yang sedang dideritanya. Arya Bima berusaha mencari obat untuk kesembuhan putra bungsunya dengan cara bertapa di alas Parewana. Saat bertapa Arya Bima dijaga dan ditemani oleh kedua anaknya yaitu Raden Jaka Tawang dan Raden Anterja tak lupa panakawan diantaranya Lurah Semar, Sastra Jingga dan Dawala ikut menjaganya.

Kedua anaknya tersebut diperintahkan untuk menjaga ayahnya saat bertapa agar tidak ada yang mengganggu dan membangunkannya. Saat bertapa datanglah dua sesepuh dan tokoh dari negara Astina yaitu Resi Bisam dari perguruan Talkanda dan Resi Drona dari perguruan Jajar Sokalima. Mereka datang ke Alas Parewana untuk meminta pertolongan kepada Arya Bima untuk mengatasi kemelut yang terjadi di Negara Astina.

Di Negara Astina saat itu sedang terjadi berbagai masalah diantaranya melandanya penyakit dan negara yang dijajah oleh seorang raja sakti mandraguna yang bernama Prabu Kala Braja.

Setelah mengungkapkan segala permasalahan yang terjadi di negara Astina Resi Bisma meminta kepada Raden Jaka Tawang untuk membangunkan ayahnya yang sedang bertapa karena menurut penerawangan yang bisa mengusir penjajah di Astina adalah Arya Bima. Namun Raden Jaka Tawang dan Raden Anterja menolaknya dengan alasan amanat dari ayahnya siapapun harus dilarang untuk membangunkan tapanya.

Resi Bisma dan Resi Drona tetap pada niatnya untuk membangunkan Arya Bima hingga terjadi perkelahian antara Aswatama putra Resi Drona dengan Raden Anterja. Dari perkelahian itu dimenangkan oleh Raden Anterja, hal ini yang tidak diinginkan oleh Resi Bisma. Resi Bisma menginginkan tidak ada perselisihan yang berujung negatif dari niat untuk membangunkan Arya Bima dari bertapanya dengan cara baik dan tanpa ada masalah.

Untuk membangunkan Arya Bima Resi Bisma mempunyai cara halus yaitu dengan mengeluarkan kesaktiannya dengan cara Aji Sirep (membuat tidur Raden Jaka Tawang dan Anterja) sehingga bisa leluasa membangunkan Arya Bima.

Niat Resmi Bisma tersebut terkabulkan saat semua tertidur dia langsung membangunkan Arya Bima dari bertapanya dan menyampaikan niatnya utnuk mengatasi permasalahan yang terjadi di negara Astina. Arya Bima pun setuju dan langsung menuju negara Astina.

Arya Bima menghadapi Prabu Kala Braja sendirian sehingga merasa kewalahan dan kalah, badannya terkena ajian sakti Kala Braja menjadi batu arca. Lurah Semar dan anak-anaknya merasa bingung dan sedih dengan gugurnya Arya Bima. Disaat tersebut datanglah Raden Gatotkaca yang diceritakan sedang sakit, menambah bingung Sastra Jingga, tidak ada tanda-tanda Raden Gatotkaca sedang sakit dan berniat untuk membalas dendam kepada Prabu Kala Braja.

Singkat cerita Raden Gatotkaca bertempur menghadapi musuh Astina yang dipimpin oleh Kala Braja. Dengan kesaktiannya Raden Gatotkaca menghadapi Kala Braja hingga akhirnya Prabu Kala Braja pun kalah dan gugur. Prabu Kala Braja saat dikalahkan Raden Gatotkaca ternyata bukan manuasia biasa dia berubah menjadi sebuah kitab. Kemudian kitab tersebut dibawa dan dipakai untuk menghidupkan kembali Arya Bima yang sudah menjadi arca hingga sembuh.

Sastra Jingga saat itu tambah bingung karena usai menghadapai kemelut di negara Astina akan langsung menuju ke negara Pringgandani untuk mengobati Raden Gatotkaca. Lantas siapa Raden Gatotkaca yang ada saat itu?

Di Negara Pringgandani Ratu Arimbi dan adiknya Purbakesah kaget dengan datangnya Raden Gatotkaca, sedangkan anaknya dari awal masih sakit dan belum kunjung sembuh. Saat Raden Gatotkaca datang dia langsung mengobati Raden Gatotkaca satunya lagi yang sedang sakit dengan cara menyobek kitab menjadi lima bagian.

Ternyata kitab tersebut adalah milik ayahnya Ratu Arimbi yaitu begawan Kesarpa yang tadinya merasa marah gara-gara kitab tersebut dia memiliki anak Denawa diantaranya Arimba, Arimbi dan Purbakesah. Kemudian begawan Kesarpa merobek kitab tersebut menjadi 5 bagian, bukannya hancur kitab yang disobek menjadi 5 bagian tersebut berubah menjadi 5 manusia yang disebut Panca Braja.

5 manusia itu ingin diaku menjadi anak begawan Kesarpa, walaupun berat mengakuinya tapi begawan Kesarpa menerimanya, dengan harapan akan ada hikmah kedepannya. Betul saja Panca Braja ini dikemudian hari bisa ditaklukan oleh Raden Gatotkaca (anak Arimbi) dan menjadi ajiannya. Penyebab sakitnya Raden Gatotkaca adalah bersatunya Panca Braja dalam satu kitab sehingga badan Gatotkaca menjadi lemah dan sakit.

Setelah kitab disobek kembali menjadi 5 bagian ruh Panca Braja kembali masuk ke badan Raden Gatotkaca sehingga langsung sembuh. Nama kitab yang dimiliki oleh ayahnya Ratu Arimbi adalah Kitab Sastra Jendra Rahayu Ningrat.

Raden Gatotkaca asli merasa penasaran dengan siapa yang menjadi kembarannya, diakhir cerita Raden Gatotkaca memaksa menanyakan siapa sebenarnya kembarannya tersebut. Ya itulah Lurah Semar Badranaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar Via Facebook