Pada Mikrotik terdapat
sebuah fitur dimana kita bisa menggunakan sebuah captive portal (halaman login)
sebagai metode authentikasi user yang ingin terkoneksi ke jaringan. Fitur ini
lebih dikenal dengan istilah 'Hotspot'. Sebagian besar tempat untuk public area,
seperti cafe, hotel, bandara, stasiun kereta api, perpustakaan umum banyak
menggunakan fitur hotspot ini.
Dengan hotspot nantinya user akan ditampilkan secara otomatis sebuah halaman login (tergantung dari fitur perangkat dari user) dan disitu diharuskan untuk mengisikan sebuah username dan password yang akan digunakan sebagai authentikasi.
Jika halaman login dari hotspot tidak tertampil maka kita diharuskan untuk melakukan akses website terlebih dahulu kemudian akan di-redirect ke halaman login. Secara default kita harus melakukan akses website dengan port 80 (HTTP). Namun ketika kita melakukan akses website dengan port 443 (HTTPS) maka halaman login tidak tertampil.
Dengan hotspot nantinya user akan ditampilkan secara otomatis sebuah halaman login (tergantung dari fitur perangkat dari user) dan disitu diharuskan untuk mengisikan sebuah username dan password yang akan digunakan sebagai authentikasi.
Jika halaman login dari hotspot tidak tertampil maka kita diharuskan untuk melakukan akses website terlebih dahulu kemudian akan di-redirect ke halaman login. Secara default kita harus melakukan akses website dengan port 80 (HTTP). Namun ketika kita melakukan akses website dengan port 443 (HTTPS) maka halaman login tidak tertampil.
Lalu dengan kondisi
tersebut bagaimana supaya halaman login hotspot dapat tampil walaupun akses
pertama kali menggunakan website HTTPS?
Pada fitur hotspot
kita bisa menggunakan halaman login dengan format HTTPS atau biasa disebut
sebagai 'Hotspot HTTPS'. Terdapat perbedaan dengan hotspot yang biasa, dengan
Hotpsot HTTPS kita diharuskan mengaktifkan port 443 pada MikroTik RouterOS dan
menambahkan sertifikat SSL/TLS.