Senin, 06 Mei 2024

Cerita Wayang Golek Live Arjuna Rarabi

Cerita Wayang Golek Arjuna Rarabi

(Parta Krama)

Rekaman live menggunakan kaset pita audio pagelaran wayang golek Giri Harja 3 H. Asep Sunandar Sunarya alm. di Bantar Sema Kec. Cibogo Kab. Subang sekitar tahun 2000 an, dengan judul Parta Krama atau Arjuna rarabi.

Prabu Batara Kresna mempunyai seorang adik perempuan yang bernama Dewi Mayang Arum (Nama Masa Kecil Dewi Subadra). Sudah lama Mayang Arum memiliki kekasih yang sangat dicintainya seorang satria gagah berani dengan rupa yang sangat tampan mempesona yaitu Adipati Arjuna. Arjuna bertugas sebagai Adipati atau bupati di daerah yang termasuk kedalam kekuasaan negara Amarta.

Suatu saat Prabu Batara Kresna kedatangan tamu dari Negara Amarta yaitu Raden Gatotkaca yang mempunyai niat untuk melamar Dewi Mayang Arum untuk pamannya yaitu Arjuna. Hadir juga saat itu patih Dwarawati yang bernama Setiyaki yang sangat senang dengan kedatangan Raden Gatotkaca. Apalagi setelah Raden Gatotkaca mengungkapkan niat kedatangannya ke Negara Dwarawati untuk melamar Dewi Mayang Arum.

Selang beberapa saat datang rombongan dari negara Manduraharja dan Astina yang dipimpin oleh Prabu Baladewa dan Resi Drona. Banyak sekali rombongan yang ikut hadir bahkan membawa berbagai gotongan yang berisi perhiasan emas dan intan permata.

Prabu Batara Kresna heran akan kedatangan kakaknya yaitu Prabu Baladewa dan Resi Drona, karena tidak seperti biasanya bertamu dengan banyak sekali rombongan.

Setelah diterima dan ditanya maksud serta tujuannya ternyata Prabu Baladewa mempunyai niat yang sama seperti Raden Gatotkaca yaitu melamar Dewi Mayang Arum untuk Raden Burisrawa (Adik dari istri Prabu Baladewa).

Resi Drona sebetulnya telah mengetahui kehadiran Raden Gatotkaca di Negara Dwarawati yaitu melamar Dewi Mayang Arum untuk Arjuna. Sehingga dia mencari cara licik untuk membatalkan atau mnggagalkan rencana lamarannya.

Selang beberapa saat Resi Drona mengumpulkan Kurawa untuk merencanakan tipu muslihatnya kepada Raden Gatotkaca, tanpa disadari ada yang mengintai dari kejauhan yaitu Arya Setiyaki. Sampailah pada saat yang tepat para Kurawa mengeluarkan seluruh peti yang berisi perhiasan saat Raden Gatotkaca melewati mereka. Agar dianggap yang mengacak-acak seluruh barang bawaan pihak Astina adalah Raden Gatotkaca.

Terjadilah perkelahian yang dimulai oleh pihak Kurawa, hingga Patih Setiyaki bertindak mengamankan kedua pihak tersebut, dan langsung dibawa ke hadapan Batara Kresna. Sidang pun berlangsung antara pihak Kurawa yang dipimpin oleh Resi Drona dan Raden Gatotkaca yang mendapat dukungan dari Patih Setiyaki. Untungnya Patih Setiyaki mengetahui dari awal niat buruk Kurawa tersebut hingga akhirnya setelah perdebatan pada sidang yang begitu rumit, Patih Setiyaki mengungkapkan bukti dari awal niat Resi Drona untuk memfitnah Raden Gatotkaca.

Prabu Batara Kresna dan Kakaknya merasa bingung dengan kejadian saat itu, ada dua pihak yang sama-sama melamar Dewi Mayang Arum. Untuk itu dengan kebijakan Prabu Batara Kresna memanggil Dewi Mayang Arum agar langsung memutuskan pihak mana yang akan diterima lamarannya.

Dewi Mayang Arum bersikap bijak dengan memberikan beberapa syarat kepada kedua pihak, siapa yang bisa mengabulkan permintaannya maka dialah yang akan menjadi suaminya. Syarat-syarat yang diminta Dewi Mayang Arum sangatlah berat bagi Pihak Kurawa, begitupun Raden Gatotkaca awalnya menyangka Pamannya tidak akan mampu mencari apa yang diminta Dewi Mayang Arum. Tapi atas petunjuk Batara Kresna untuk menanyakan keberadaan semua yang diminta Dewi Mayang Arum kepada Lurah Semar, karena sebagaian besar permintaan Dewi Mayang Arum berada di Kahiyangan hanya beberapa poin saja yang ada di bumi.

Akhirnya berangkatlah kedua pihak untuk mencari apa yang diminta oleh Dewi Mayang Arum. Raden Gatotkaca laporan kepada orang tuanya yaitu Arya Bima untuk tentang apa yang terjadi saat melamar Dewi Mayang Arum untuk Arjuna di negara Dwarawati. Berangkatlah Arya Bima untuk menanyakan apa yang diminta oleh Mayang Aruim tersebut kepada Lurah Semar.

Awalnya Lurah Semar tidak mau mengungkap apa yang diminta oleh Dewi Mayang Arum dengan alasan tidak tahu, tapi setelah didesak oleh Arya Bima akhirnya Lurah Semar memberitahu keberadaan semua barang yang diminta oleh Mayang Arum.

Berangkatlah Arya Bima, Raden Gatotkaca dan Lurah Semar dan anak-anaknya untuk membawa semua yang diminta Dewi Mayang Arum hingga berhasil. Sedangkan dari pihak Burisrawa (Kurawa) tidak mendapatkan satupun yang disyaratkan oleh Dewi Mayang Arum.

Pernikahanpun berlangsung sangat meriah selama 7 hari 7 malam dan tak terbayangkan kebahagian yang terjadi di Madukara Amarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar Via Facebook