Sabtu, 25 Maret 2023

Antara Cinta Dan Nafsu

Memperbincangkan Tentang Cinta Dan Pernikahan Dalam Persfektif Islam

BAGIAN KE DUA

Antara Cinta Dan Nafsu

Cinta dan nafsu bagaikan dua saudara kembar yang sulit dipisahkan. Cinta kadang membuat seseorang menjadi buta dan mendewakan hawa nafsunya daripada akal sehatnya. Cinta dapat membuat seseorang mabuk kepayang dan mengorbankan kehormatan dan norma dirinya sendiri. Cinta membuat seorang raja bagaikan seorang budak Dan cinta seringkali diatasnamakan oleh orang-orang yang mengejar kenikmatan untuk memuaskan hawa nafsunya belaka.

Islam tidaklah mengingkari perasaan cinta antara dua anak manusia tetapi islam mengajarkan untuk menempatkan perasaan cinta itu dalam proporsinya yang wajar. Islam mengajarkan bahwa kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya haruslah lebih utama daripada kecintaan kepada lawan jenisnya. Dengan memiliki kecintaan ini niscaya dua orang yang sedang saling mencinta akan tetap menjaga cintanya tetap suci jauh dari perilaku yang dilarang Allah dan Rasul-Nya yang akan mengotori cinta itu sendiri. Kecintaan seperti inilah yang akan mengobati rasa sakit akibat cinta itu dan manumbuhkan perasaan kasih sayang yang tulus.

Islam sangatlah melarang untuk menempatkan rasa cinta terhadap sesuatu diatas kecintaan terhadap Allah dan Rasul-Nya karena kecintaan seperti itu hanyalah akan membawa malapetaka dan bukanlah kebaikan.

"Dan diantara manusia ada yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah, mereka menyintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang orang beriman amat sangat cintanya kepada Allah (QS Al Baqarah : 165)".

"Tidaklah seseorang diantara kalian beriman sehingga aku menjadi orang yang lebih dia cintai daripada anak dan bapaknya serta semua manusia (HR Ahmad)".

Kecintaan yang tulus kepada Allah dan Rasul-Nya memberikan ketenangan dalam hidupnya terhadap persoalan-persoalan cinta serta mengendalikan gejolak nafsunya kepada hal yang diridhai Allah. Kecintaannya pada Allah dan Rasul-Nya mampu menahan godaan-godaan yang lebih diakibatkan nafsu birahi yang mampu menjerumuskannya dan kekasihnya ke jalan yang dimurkai Allah. Karena cinta yang tulus dan murni itu datangnya hanyalah dari Allah sebagai sebuah fitrah yang harus disyukuri bukan didurhakai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar Via Facebook